Pembahasan Shalat Tarawih Lengkap (Pengertian,Sejarah,Cara Mengerjakan Sholat Taraweh dan Manfaat Shalat Tarawih)

Di hari-hari menjelang bulan ramadhan ini, masuk-islam.com akan membahas mengenai shalat tarawih secara lengkap, mulai dari pengertian shalat tarawih, sejarah shalat tarawih, bacaan surat pada shalat tarawih, cara mengerjakan shalat tarawih, faedah dan manfaat di setiap malam tarawih dan dalil-dalil yang berhubungan dengan shalat tarawih.
pembahasan selengkapnya, langusng aja kita simak dibawah ini !

gambar sholat tarawih di indonesia

A. Pengertian Shalat Tarawih


Kata “tarawih” merupakan bentuk jamak (plural) dari tarwihah, artinya istirahat untuk menghilangkan kepenatan, berasal dari kata ar-rahah (rehat) yang berarti hilangnya kesulitan dan keletihan.

Kata tarwihah pada mulanya digunakan untuk majelis secara umum. Kemudian kata itu digunakan untuk menunjukkan majelis yang diadakan setelah empat rakaat pada malam-malam bulan Ramadhan.

Kemudian setiap empat rakaat itu dinamakan tarawih secara majas. Shalatnya dinamakan shalat tarawih, karena kaum muslimin dahulu suka memanjangkan shalat mereka, kemudian duduk beristirahat setelah empat rakaat, setiap dua rakaat ditutup dengan satu salam.

Salat Tarawih (kadang-kadang disebut teraweh atau taraweh) adalah shalat sunnat malam yang dikerjakan pada bulan Ramadhan, shalat Tarawih hukumnya sunah muakkad, boleh dikerjakan sendiri atau berjama'ah, shalat Tarawih dilakukan sesudah shalat Isya sampai waktu fajar

Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jama’ dari تَرْوِيْحَةٌ yang diartikan sebagai "waktu sesaat untuk istirahat". Waktu pelaksanaan salat sunnat ini adalah selepas isya', biasanya dilakukan secara berjama'ah di masjid.

Fakta menarik tentang salat ini ialah bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam hanya pernah melakukannya secara berjama'ah dalam 3 kali kesempatan. Disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam kemudian tidak melanjutkan pada malam-malam berikutnya karena takut hal itu akan menjadi diwajibkan kepada ummat muslim (lihat sub seksi hadits tentang tarawih).

B. Sejarah Shalat Tarawih


Pada suatu malam di bulan Ramadan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam keluar menuju masjid untuk mendirikan shalat malam. Lalu datanglah beberapa sahabat dan bermakmum di belakang beliau. Ketika Shubuh tiba, orang-orang berbincang-bincang mengenai hal tersebut. Pada malam selanjutnya, jumlah jamaah semakin bertambah daripada sebelumnya. Demikianlah seterusnya hingga tiga malam berturut-turut.

Pada malam keempat, masjid menjadi sesak dan tak mampu menampung seluruh jamaah. Namun Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tak kunjung keluar dari kamarnya. Hingga fajar menyingsing, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam baru keluar untuk menunaikan shalat Shubuh. Selepas itu beliau berkhutbah, “Saya telah mengetahui kejadian semalam. Akan tetapi saya khawatir shalat itu akan diwajibkan atas kalian sehingga kalian tidak mampu melakukannya.”

Akhirnya shalat malam di bulan Ramadhan dilaksanakan secara sendiri-sendiri. Kondisi seperti itu berlanjut hingga Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam wafat. Demikian pula pada masa kekhalifahan Abu Bakar dan awal kekhalifahan Umar bin Khattab. Baru kemudian pada tahun ke-4 Hijriah, Khalifah Umar berinisiatif untuk menjadikan shalat tersebut berjamaah dengan satu imam di masjid. Beliau menunjuk Ubay bin Kaab dan Tamim Ad-Dariy sebagai imamnya. Khalifah Umar lalu berkata, “Sebaik-baik bid’ah adalah ini.”

Imam Abu Yusuf pernah bertanya kepada Imam Abu Hanifah tentang shalat tarawih dan apa yang diperbuat oleh Khalifah Umar. Imam Abu Hanifah menjawab, “Tarawih itu sunnah muakkadah (ditekankan). Umar tidak pernah membuat-buat perkara baru dari dirinya sendiri dan beliau bukan seorang pembuat bid’ah. Beliau tak pernah memerintahkan sesuatu kecuali berdasarkan dalil dari dirinya dan sesuai dengan masa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Umar telah menghidupkan sunnah ini lalu mengumpulkan orang-orang pada Ubay bin Kaab lalu menunaikan shalat itu secara berjamaah, sementara jumlah para sahabat sangat melimpah, baik dari kalangan Muhajirin maupun Anshar, dan tak satu pun yang mengingkari hal itu. Bahkan mereka semua sepakat dan memerintahkan hal yang sama.”

C. Raka'at Salat Tarawih


Di zaman Rasulullah S.A.W, sholat tarowih pada umumnya dikerjakan sebanyak 8 rakaat. Hal ini dikarenakan agar tidak menimbulkan sesuatu keberatan. Selain itu Rasulullah S.A.W. juga tidak memberatkan sholat ini untuk ditunaikan di masjid karena tidak mahukan sahabat berfikiran sholat ini sholat yang wajib.

Sedangkan pada zaman Khalifah Umar bin Al-Khattab beliau menambah lagi menjadikan 20 rokaat kerana beliau berpendapat bahawa orang-orang Islam pada zamannya itu tidak keberatan lagi menunaikan sembahyang sebanyak itu. Sholat ini juga dibuatkan sebanyak 20 rokaat dan ditambah 3 rokaat sholat witir. Pada umumnya masyarakat Islam di Indonesia dan Malaysia mendirikan sholat tarawih sebanyak 20 rokaat dengan ditambah dengan 3 rokaat sholat witir.

D. Baca'an Niat Salat Tarawih


Secara lengkap, niat salat tarawih 2 rakaat adalah:
[arabic] أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُومًا/إِمَامًا للهِ تَعَالَى[/arabic]
USHALLI SUNNATAT TARAAWIIHI RAK'ATAINI (MA'MUMAN/IMAAMAN) LILLAHI TA'AALAA.
Artinya: " Aku niat Salat Tarawih dua rakaat (menjadi makmum/ imam) karena Allah Ta'ala"

ATAU berikut ini jika mengerjakan shalat tarawih sendiri
[arabic] أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ للهِ تَعَالَى[/arabic]
USHOLLI SUNNATATTAROWIHI ROK'ATAINI LILLAHI TA'ALA
Artinya: " Aku niat Salat Tarawih dua rakaat karena Allah Ta'ala"

E. Surat Yang Dibaca Pada Shalat Tarawih



  1. Malam Tanggal 1 sampai pertengahan Ramadhan

    • Setiap rakaat pertama dibaca 1 surat dari surat-surat berikut secara berurutan yaitu :

      1. At-Takaatsur

      2. Al-Ashr

      3. Al-Humazah

      4. Al-Fiil

      5. Quraisy

      6. Al-Maa;uun

      7. Al-Kautsar

      8. Al-Kaafiruun

      9. An-Nashr

      10. Al-Lahab



    • Sedangkan setiap rakaat yang kedua membaca surat Al-Ikhlas



  2. Malam Pertengahan Sampai Akhir Ramadhan

    • Setiap Rakaat pertama membaca surat Al-qadr

    • Sedangkan Setiap rakaat Kedua dibaca 1 surat dari surat-surat berikut secara berurutan yaitu :

      1. At-Takaatsur

      2. Al-Ashr

      3. Al-Humazah

      4. Al-Fiil

      5. Quraisy

      6. Al-Maa;uun

      7. Al-Kautsar

      8. Al-Kaafiruun

      9. An-Nashr

      10. Al-Lahab






F. Tata Cara Mengerjakan Shalat Tarawih



  • Tiap-tiap dua rakaat diakhiri dengan salam, setelah selesai shalat tarawih hendaknya diteruskan dengan shalat witir, sekurang kurannya satu rakaat. Umumnya shalat witir dikerjakan tiga raka'at dengan dua salam dan boleh juga dikerjakan tiga raka'at satu salam.

  • Sebaiknya mengikuti tata cara sholat tarawih sesuai yang dilakukan imam. Kalau imam sholat 8 rakaat + 3 rakaat witir, makmum mengikuti itu. Bila ia ingin menambahi jumlah rakaat, sebaiknya dilakukan di rumah. Kalau imam melaksanakan sholat 20 rakaat maka sebaiknya mengikutinya. Bila ia ingin hanya melaksanakan 8 rakaat, maka hendaknya ia undur diri dari jamaah dengan tenang agar tidak mengganggu jamaah yang masih melanjutkan sholat tarawih. Ia bisa langsung pulang atau menunggu di masjid sambil membaca al-Qur'an dengan lirih dan tidak mengganggu jamaah yang sedang sholat.

  • Disunnahkan membaca Doa Qunut di shalat witir yang 1 rakaat, pada malam ke 15 bulan ramadhan.

  • Bagi yang berniat untuk sholat malam (tahajud) dan yakin akan bangun malam, sebaiknya undur diri dengan tenang (agar tidak mengganggu yang masih sholat witir) pada saat imam mulai melaksanakan sholat witir. Malam harinya ia bisa melaksanakan sholat witir setelah tahajud. Bagi yang tidak yakin bisa bangun malam untuk sholat malam (tahajud), maka ia sebaiknya mengikuti imam melaksanakan sholat witir dan malam harinya dia masih disunnahkan melaksanakan sholat malam (tahajud) dengan tanpa melaksanakan witir.Dalam melaksanakan salat tarawih juga disunnahkan duduk sebentar setelah salam, pada setiap rakaat keempat. Inilah mengapa disebut tarawih yang artinya "istirahat", karena 'mushali' duduk sebentar beristirahat setiap empat rakaat. Tidak ada bacaan khusus selama duduk tersebut, namun disunnahkan memperbanyak berzikir. Istilah tarawih sendiri belum ada pada zaman Nabi saw. Pada saat itu salat tarawih hanya disebut dengaan salat malam atau salat 'qiyam al lail'.
    Salat tahajjud adalah salat malam yang dilaksanakan setelah tidur. Apabila salat tarawih dilaksanakan setelah tidur maka ini juga termasuk salat tahajjud.

  • Disunnahkan juga dalam salat tarawih untuk mengeraskan suara ketika membaca Fatihah dan surah.


G. Doa Setelah Sholat Tarawih


Berikut ini adalah Do'a sesudah sholat tarawih tulisan arab dan latin serta terjemahnya
[arabic] بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ : اَلْحَمْدُلِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًايُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ , اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ , اَللَّهُمَ اجْعَلْنَا بِاْلاِيْمَانِ كَمِلِيْنَ , وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْن . وَللِصَّلاَةِحَافِظِيْنَ , وَللِزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ , وَلِمَاعِنْدَكَ طَالِبِيْنَ , وَلِعَفْوِكَ رَاجِيِّنَ , وَبِاْلهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ , وَعَنِ اللَّغْوِمُعْرِضِيْنَ , وَفىِ الدُّنْيَازَاهِدِيْنَ , وَفىِ اْلاخِرَةِرَاغِبِيْنَ , وَبِالْقَضَاءِرَضِيْنَ , وَبِالنَّعْمَاءِشَاكِرِيْنَ , وَعَلىَ اْلبَلاَءِصَابِرِيْنَ , وَتَحْتَ لِوَءِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍصَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ , وَاِلىَ اْلحَوْضِ وَارِدِيْنَ , وَاِلىَ اْلجَنَّةِدَلخِلِيْنَ , وَمِنَ النَّارِنَاجِيْنَ , وَعَلَ سَرِيْرِاْلكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ , وَمِنْ حُوْرِاْلِعَيْنِ مُتَزَوِّجِيْنَ , وَمِنْ سُنْدُ سٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَّدِيْبَاحٍ مُتَلَبِّسِيْنَ , وَمِنْ طَعَامِ اَلجَنَّةِ آ كِلِيْنَ وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًى شَارِبِيْنَ , بِاَكْواَبٍ وِّاَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِيْن , مَحَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِْدِّ يْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِوَالصَّلِحِيْنَ , وَحَسُنَ اُولَئِكَ رَفِيْقًا , ذَلِكَ اْلَفَضْلُ مِنَ الله وَكَفىَ بِاللهِ عَلِيْم َ وَاْلحَمْدُ لله رَبِّالْعَالَمِيْن[/arabic]
“ALLAAHUMMAJ’ALNAA BIL IIMAANI KAAMILIINA. WALIFARAA-IDLIKA MU-ADDIINA WA-ALASH SHALAWAATI MUHAAFIDHIINA. WALIZZAKAATI FAA’ILIINA WALIMAA ‘INDAKA THAALIBIINA. WALI-AFWIKA RAAJINA, WABIL HUDAA MUTAMASSIKIINA. WA-ANIL LAGHWI MU’RIDLIINA WAFID DUNYAA ZAAHIDIINA, WAFIL AAKHIRATI RAAGHIBIINA, WABIL QADLAA-I RAADLIINA, WABIN NA’MAA-I SYAAKIRIINA. WA-ALAL BALAA-I SHAABIRIINA WATAHTA LIWAA-I SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHALLALLAAHU ‘ALAIHI WASAI LAMA YAUMAL QIYAAMATI SAAIRIINA WA’ALAL HAUDLI WAARIDIINA, WAFIL JANNATI DAKHILIINA. WA-ALAA SARIIRATIL KARAAMATI QAA’IDIINA. WABIKHUURIN ‘IININ MUTAZAWWIJIINA WAMIN SUNDUSIN WAISTABRAQIN WADIIBAAJIN MUTA-LABBISIINA WATHA’AAMIL JANNATI AAKILIINA. WAMIN LABANIN WA’ASALIN MUSHAFFIINA SYAARIBIINA BIAKWAABIN WA-ABAARIIQA WAKA’SIN MIM MA’IININ MA’AL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM MINAN NABIYYIINA WASH SHIDDIIQIINA WASY SYUHADAA-I WASH-SHAALIHIINA WAHASUNA ULAA-IKA RAFIIQAA, DZAALIKAL FADLLU MINALLAAHI WAKAFAA BILLAAHI ‘ALIIMA. WALHAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN”.
Artinya :
“Ya Allah, jadikanlah kami (orang-orang) yang imannya sempurna, dapat menunaikan segala fardlu, menjaga shalat. Menunaikan zakat, menuntut/mencari segala kebaikan di sisiM, mengharap ampunan-Mu senantiasa memegang teguh petunjuk-petunjukMu, terlepas/terhindar dari segala penyelewengan dan zuhud di dunia dan di akherat dan tabah (sabar) menerima cobaan, mensyukuri segala nikmat-Mu dan semoga nanti pada hari kiamat kami dalam satu barisan di bawahnaungan panji-panji junjungan kita Nabi Muhammad saw, dan melalui talaga yang sejuk, masuk didalam sorga, terhindar dari api neraka dan duduk di tahta kehormatan, didampingi oleh bidadari sorga, dan mengenakan baju-baju kebesaran dari sutra berwarna-warni, menikmati santapan sorga yang lezat, minum susu dan madu yang suci bersih dalam gelas-gelas dan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat pada mereka dari golongan para Nabi, shiddiqin dan orang-orang yang syahid serta orang-orang shahih. Dan baik sekali mereka menjadi teman-teman kami. Demikianlah kemurahan dari Allah SWT, dan kecukupan dari Allah Yang Maha Mengetahui. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam”.

H. Manfaat dan Keutamaan Shalat Tarawih :


Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW dan diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib yang dikutip dari kitab Durratun Nasihin, berikut ini adalah keutamaan dan hikmah shalat Tarawih :

  1. Malam ke 01 : Siapa yang shalat Tarawih pada malam pertama dihapus dosa seorang Mu’min seperti ketika ia di lahirkan.
    [arabic] مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ[/arabic]
    Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759).

  2. Malam ke 02 : Shalat Tarawih pada malam kedua di ampuni dosa dirinya dan kedua orang tuanya, jika keduanya Mu’min.

  3. Malam ke 03 : Malaikat berseru dari ‘Arsy ” Telah diangkat amal dan dosanya yang telah lalu dan di ampuni oleh Allah SWT.

  4. Malam ke 04 : Baginya mendapat pahala, seperti pahala membaca Kitab Taurat, Zabur, Injil dan AlQur-an.

  5. Malam ke 05 : Allah SWT memberinya pahala seperti pahala Sholat di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjid Aqsho.

  6. Malam ke 06 : Allah SWT memberinya pahala Thawaf di Baitul Makmur dan di mintakan ampun baginya oleh setiap batu benda.

  7. Malam ke 07 : Seumpama pahala yang di peroleh nabi Musa A.S dan penolong dari kejahatan Fir’aun dan Hamman.

  8. Malam ke 08 : Allah SWT memberikannya pahala seperti pahala apa yang diberikan kepada Nabi Ibrohim AS.

  9. Malam ke 09 : Seumpama pahala Ibadah nabi Muhammad SAW.

  10. Malam ke 10 : Allah SWT memberinya Rizki dan kebaikan di dunia dan akhirat.

  11. Malam ke 11 : Apabila Ia meninggal dunia, seperti dilahirkan dari Ibunya.

  12. Malam ke 12 : Ia datang pada hari kiamat kelak dengan wajah berseri-seri seperti bulan purnama.

  13. Malam ke 13 : Ia datang pada hari kiamat, selamat dari kejahatan (kejelekan).

  14. Malam ke 14 : Malaikat pada menyaksikan bahwa sesungguhnya orang tersebut telah Sholat Tarawih maka pada hari kiamat kelak Allah SWT tidak akan menghisabnya.

  15. Malam ke 15 : Para malaikat bersholawat kepadanya dan menjaga di ‘Arsy dan kursi.

  16. Malam ke 16 : Allah SWT mencatat baginya akan di bebaskan dari api neraka dan masuk surga.

  17. Malam ke 17 : Diberikannya pahala seperti pahala para nabi.

  18. Malam ke 18 : Satu Malaikat berseru : ” Hai Hamba Allah bahwasanya Allah SWT telah meridhoi kamu dan ke dua orang tuamu.

  19. Malam ke 19 : Allah SWT akan mengangkat ke surga firdaus.

  20. Malam ke 20 : Allah SWT memberikan pahala para Syuhada dan orang-orang Sholeh.

  21. Malam ke 21 : Allah SWT membuatkan baginya sebuah istana di surga dari cahaya.

  22. Malam ke 22 : Pada hari kiamat nanti, selamat dari kesulitan dan kesusahan.

  23. Malam ke 23 : Allah SWT membangunkan baginya sebuah kota di surga. Malam ke

  24. 24 : Dua puluh empat (24) permintaanya di kabulkan oleh Allah SWT.

  25. Malam ke 25 : Allah SWT mengangkatnya dari siksaan kubur.

  26. Malam ke 26 : Allah SWT mengangkatnya baginya pahala empat puluh tahun (40 thn).

  27. Malam ke 27 : Ia akan melewti jembatan Shirotul Mustaqim pada hari kiamat kelak seperti kilat menyambar.

  28. Malam ke 28 : Allah SWT mengangkat baginya seribu (1000) derajat di surga.

  29. Malam ke 29 : Allah SWT memberikan pahala seribu (1000) haji yang makbul.

  30. Malam ke 30 : Allah SWT berfirman : Hai Hambaku, makanlah buah-buahan di dalam surga dan mandilah engkau dengan air Salsabil dan minumlah dari telaga kautsar, Aku tuhanmu dan engkau hamba-Ku.


I. Dalil-dalil Yang Berhubungan Dengan Shalat Tarawih



  • “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam pada suatu malam salat di masjid lalu para sahabat mengikuti salat Beliau, kemudian pada malam berikutnya (malam kedua) Beliau salat maka manusia semakin banyak (yang mengikuti salat Nabi n), kemudian mereka berkumpul pada malam ketiga atau malam keempat. Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam tidak keluar pada mereka, lalu ketika pagi harinya Beliau bersabda: ‘Sungguh aku telah melihat apa yang telah kalian lakukan, dan tidaklah ada yang mencegahku keluar kepada kalian kecuali sesungguhnya aku khawatir akan diwajibkan pada kalian,’ dan (peristiwa) itu terjadi di bulan Ramadan.” (Muttafaqun ‘alaih)

  • "Artinya : Dari Jabir bin Abdullah radyillahu 'anhum, ia berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam pernah salat bersama kami di bulan Ramadan (sebanyak) delapan raka'at dan witir (satu raka'at). Maka pada hari berikutnya kami berkumpul di masjid dan mengharap beliau keluar (untuk salat), tetapi tidak keluar hingga masuk waktu pagi, kemudian kami masuk kepadanya, lalu kami berkata : Ya Rasulullah ! Tadi malam kami telah berkumpul di masjid dan kami harapkan engkau mau salat bersama kami, maka sabdanya "Sesungguhnya aku khawatir (salat itu) akan diwajibkan atas kamu sekalian".(Hadits Riwayat Thabrani dan Ibnu Nashr)

  • "Aku perhatikan salat malam Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, yaitu (Ia) salat dua raka'at yang ringan, kemudian ia salat dua raka'at yang panjang sekali, kemudian salat dua raka'at, dan dua raka'at ini tidak sepanjang dua raka'at sebelumnya, kemudian salat dua raka'at (tidak sepanjang dua raka'at sebelumnya), kemudian salat dua raka'at (tidak sepanjang dua raka'at sebelumnya), kemudian salat dua raka'at (tidak sepanjang dua raka'at sebelumnya), kemudian witir satu raka'at, yang demikian adalah 13 raka'at".Diriwayatkan oleh Malik, Muslim, Abu Awanah, Abu Dawud dan Ibnu Nashr.

  • "Artinya : Dari Abi Salamah bin Abdurrahman bahwasanya ia bertanya kepada 'Aisyah radyillahu anha tentang salat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam di bulan Ramadan. Maka ia menjawab ; Tidak pernah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam kerjakan (tathawwu') di bulan Ramadan dan tidak pula di lainnya lebih dari sebelas raka'at 1) (yaitu) ia salat empat (raka'at) jangan engkau tanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian ia salat empat (raka'at) 2) jangan engkau tanya panjang dan bagusnya kemudian ia salat tiga raka'at".[Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim]


Baca Juga disini : SHALAT WITIR

Komentar

  1. SANGAT MENDIDIK TRIMS ATAS ILMUX SMOGA MANFAAT TRUS N DAPATBERKAH DR ALLAH AMIN

    BalasHapus
  2. ALHAMDULILAHIRRABBIL A'LAMIN "matorsuwon.....SUDAH mao bagi2 ILMUNE sgt bermanfaat sekali. jadi ngerti tentang tata cara n fadhilah sholat tarawih" thx bgt pokoke....." --Jempol--

    BalasHapus
  3. DENNO, AMQ AMBON MANISE10 April 2014 pukul 06.47

    Askum, numpang Broo, diasaat Nabi Sholatulail selama Bulan suci Rhamadan 3 kali beliau lakukan, yang benar tanggal Malam 23, malam 25 dan malam 27 seterusnya tidak dilakukan di masjid melainkan di rumah, begitukan Gan? antum denger ceramah ustad di Masjid Istqlal begithu, suwun...... Waslam,

    BalasHapus
  4. syukron katsiron..

    semoga ilmunya berkah

    BalasHapus
  5. SEBAIK BAIKNYA BID'AH ADALAH INI (TARAWIH). Setahu saya ini komentar pedas yang di bungkus kata kata manis oleh khalifah umar. Kebiasaan tarawih lenyap setellah dikomentari oleh khalifah umar namun timbul kembali pada jaman khalifah muawiyah III (abdullah ?) Untuk konsolidasi menghadapi pengaruh kekhalifahan abbasiyah. Kalo ndak salah tarikan kata tarawih dari akar kata rihan. Terima kasih. Saya termasuk orang yang percaya bahwa PAHALA adalah bonus dari pelaksanaan tugas dari ALLAH kepada mahlukNYA, jadi kita beribadah karena kewajiban kita sebagai abdi ALLAH dan bukan karena bonusnya. Wassalam

    BalasHapus
  6. Asslamu'alaikum wr.wb
    Apakah shalat tarawih 23 rakaat termasuk islam NU? Dan shalat tarawih 11 rakaat termasuk islam muhamadiyah?

    BalasHapus
  7. Assalamualaikum wr.wb

    terimakasih banyak. artikel ini sangat membantu. :)

    BalasHapus
  8. Assalamualaikum...
    mohon maaf admin sebelumnya... ane cuma kasih tahu pengalaman buka halaman ini / situs ini umumnya.. setelah di buka dan agak lama langsung di alihkan ke alamat situs pornografi tolong di benarkan admin.. karena bisa membahayakan mereka yang ingin / niat ingin tahu islam malah terjerumus kedalam negatif.a internet..... terimakasih

    BalasHapus
  9. pendidikan islam3 Juli 2014 pukul 21.17

    Baik terima kasih infonya akan kami benerin

    BalasHapus
  10. ass, min aku umur 10thn. aku suka trawih tp masih bingung sebnrnya pas imam baca suratan pendek setelah alfatiah kita itu diem / ikut baca? atau malah baca alfatiah?bls ya min

    BalasHapus
  11. pendidikan islam6 Juli 2014 pukul 20.56

    baca saja surat alfatihah

    BalasHapus
  12. Sukron kasir infonya admin, buat nambah nambah materi ceramah. soga kita semua sukses. amiin.

    BalasHapus
  13. Bila kita mengharap ridha Allah, mengapa segan banyak-banyak kepada-Nya, para sahabat akhlak dan imannya jauh lebih tinggi daripada kita di akhir zaman ini. Sungguh tercela mengumpat para sahabat. Assalamualaikum ya akhi.

    BalasHapus
  14. Assalamu'alaikum Wr. Wb.
    Admin, mohon informasinya dalil yg menentukan bagian E sebagai ayat-ayat yg disunnahkan untuk dibaca pada shalat tarawih.

    Syukran

    BalasHapus
  15. pendidikan islam13 Juli 2014 pukul 06.32

    Silahkan di lihat di buku tuntunan sholat lengkap

    BalasHapus
  16. terima kasih, atas bagi ilmunya, namun ada baiknya jikalau keterangan hadis-hadis tentang tarawih dijelaskan para perawi hadisnya, dan mana hadis yang dhoif atau hadis yang shohih, karena banyak para perawi hadis ttg tarawih terutama yg 20 rakaat mendhoifkan.
    demikian. agar ibadah kita di bulan ramadhan tidak ada keraguan.
    terima kasih.

    BalasHapus
  17. setau ane seh, rasulullah pernah melakukan shalatul lail pada bulan ramadhan di masjid, awalnya hany adilakukan sendiri (ingat teknis shalatul lail atau tahajud), namun diikuti secara diam-diam oleh beberapa umatnya (selain abu bakar, umar, utsman dan ali), namun dalam malam ke tiga dihentikan oleh rasulullah dan kembali melakukan shalat lail dirumah. Dihentikan tersebut bukan karena takut menjadi kewajiban, tetapi karena itu shalat tahajud atau lail, yang seharusnya dilakukan sendiri-sendiri. Makanya tidak ada dalam sejarah rasulullah melalukan shalat lail/tahajud berjamaah, baik itu bulan biasa atau bulan ramadhan. Termasuk Abu Bakar pernah melarang sahabatnya yang melakukan shalat lail pd bulan ramadhan secara berjamaah.
    Persoalan shalat tarawih adalah persoalan justifikasi ulama untuk melegalkan shalat lail/tahajud dibulan ramadhan secara berjamaah, dengan memakai hadits2 yang belum jelas. Karena tidak ada satupun hadits yang menyebutkan shalat tarawih, atau nabi melakukan shalat lail/tahajud berjamaah selama satu bulan ramadhan.

    BalasHapus
  18. segi kebaikan apabila salat tarawih dilakukan secara berjamaah di mesjid itu apa?......tolong dijawab ya!

    BalasHapus
  19. sudah jelas sholat tarawih berjamaah lebih utama daripada sendirian

    BalasHapus
  20. Koreksi sedikit admin... Bacaan surah untuk sholat taraweh yang 20 rakaat setelah Al Fatihah itu kurang satu min susunannya, yaitu Surah Al Humazah belum tercantum di dalamnya. Seharusnya kan 10 surah pendek setelah Al Fatihah, admin baru menuliskannya cuma 9. Terima kasih.

    BalasHapus
  21. pendidikan islam26 Mei 2015 pukul 02.09

    OK makasih koreksinya, udah kami update

    BalasHapus
  22. Ilmu yang sangat bermanfaat


    http://www.ermail.com/link/CAacCNlVXlmeANmXmVeNl2AAVmamNVTj

    BalasHapus
  23. Islam itu gak ada Nu atau Muhammadiyah....akn ttpi mana yg sesuai Quran dan sunnah itulah yg haq....

    BalasHapus
  24. Dalilnya ada nggak.....utk apa buku tuntunan kalau gak bisa mnghadirkan dalil.....

    BalasHapus
  25. Muhamad Yusuf Ramdhan17 Juni 2015 pukul 07.31

    terima kasih banyak share ilmunya, saya rasa banyak yang terbantukan disini.

    Umur saya sekarang 23 tahun, dari dulu cuma disuruh solat tarawih saja tanpa tau kenapa kita harus solat tarawih, dengan begini kita tau asal mula solat taraweh sehingga orang orang yang seperti saya bisa khusyu dan tunduk dalam solat.

    makasi sekali lagi tim masuk islam.com

    BalasHapus
  26. Assallamu'alaikum wr wb;
    saat ini banyak orang yg mengatakan ada beberapa pelaksanaan sholat sunat taraweh yg Bid'ah karena adanya bilal, karena memimpin dzikir dan doa sesudah witir sehingga membuat masyarakat Resah akan hal ini mohon penjelasannya

    BalasHapus
  27. gan artikelnya banyak manfaatnya boleh ndak ijin copi utk tambahan literatur bukan untuk dikomersilan ,tks

    BalasHapus
  28. ayoo cari tahu dong.. stlah 3 hari nabi sendirian dirumah sholat taraweh gak..?
    klo gak... kenapa shohabat umar bisa memutuskan jadi 20 rokaat..? trimks

    BalasHapus
  29. Luar biasa artikelnya..
    Sangat bermanfaat..izin untuk di suara..
    Makasih.

    BalasHapus
  30. APAKAH RASUL MENGAJARKAN NIAT TERSEBUT KEPADA PARA SAHABAT???
    JAWAB VIA EMAIL JUGA KALO SEMPET, TERIMA KASIH. (imansan03@gmail.com)(baca imansanNOLTIGA)

    BalasHapus
  31. Alhamdulillah, semoga Allah selalu membimbing kita, amin, sekedar mengingatkan bahwa untuk ibadah kita harus berpegang pada hukum yang ada yaitu alquran atau juga hadist. Jika kita bicara alquran maka itu mutlak Haq, tetapi kalau dari hadist kita harus meniliti kembali kebenarannya. Sepanjang tidak menyalahi alquran maka silahkan(ingat alquran sebagai furqon atau pembeda) Walaupun tetap harus diteliti, shahih atau doif dll. Jadi jika kita mengutip hadist harus dicantumkan juga periwayatnya dan status hadistnya. Tidak boleh hanya sekedar mengatakan "nabi Muhammad pernah berkata......." Atau pada zaman nabi Muhammad taraweh dilakukan UMUMnya," dsb, ini sumbernya apa. Mudah mudahan Allah menunjuki jalan kita, amin.

    BalasHapus
  32. Ass.
    Mau tanya, kan saya sering sholat trwh, kan sblm sholat pasti niat dulu nah kan rakaat 1-2,udh selsai lalu istirahat sejenak sambil membaca doa2, nah pas berdiri lg pada rakaat ke 3-4 apa sama membaca niat juga atau tdk usah? Saya masih blm paham. Makasih

    BalasHapus
  33. pendidikan islam10 Juli 2015 pukul 21.40

    niat tidak harus dilafalkan anda berangkat kemasjid untuk sholat tarawih itu sudah termasuk niat, jadi niat itu tidak harus usolli...dst...

    BalasHapus
  34. Ini sangat cocok banget bagi ummat muslim, lengkap lagi! Saya setuju banget dengan artikel ini!

    BalasHapus
  35. "SETAU ANE..."(KLO NGOMONG SEOLAH2 NGELIAT AJA.....),SEBARAPA BUANYAK ANDA TAHU TENTANG DALIL??!!

    BalasHapus
  36. kok ndk bisa di download

    BalasHapus
  37. Apa ada do'a shalah witir yg lebih panjang lagi, saya mencari tapi gak ketemu, soalnya hafalan saya kurang, maklumlah do'a shalat witir saya cuma dipakai satu tahun sekali, makasih

    BalasHapus
  38. Pendidikan Islam25 Mei 2016 pukul 17.03

    masih bisa kok, barusan saya coba

    BalasHapus
  39. Fatimee (@imaqqq)26 Mei 2016 pukul 08.12

    assalmualaikum...izin jadi rujukan ya..

    BalasHapus
  40. Pendidikan Islam29 Mei 2016 pukul 19.49

    Wa alaikum salam , silahkan!

    BalasHapus
  41. Setahu ana sholat tarawih tidak ada larangan untuk dilakukan dengan berjamaah karena nabi pernah melakukan.

    BalasHapus
  42. Setahu ana bacaan dalam sholat tarawih di atas itu bukan bersumber dari nabi. Karena nabi bacaan surahnya panjang2 ayat nya sehingga sesuai dengan namanya tarawih

    BalasHapus
  43. Bermanfaat sekali, namun saya mau tau sumber / dalil tentang keutamaan malam 2 romadhon dari malam pertama sampai malan terakhir, sukron

    BalasHapus
  44. silahkansaudara rizalbelajaragamaislam supaya tentang salat taraweh ya.

    BalasHapus
  45. As. Ustad.... Setau saya sholat taraweh itu adalah mengingat kembali sholat yang lima yaitu sholat yg wajib. Jadi cukup kita melakukan 8 rakaat dan di tambah 3 rakaat sholat witir. Untuk 1 rakaat pertama bacaanya surat alfatiha dan dilanjutkan dengan ayat kemenangan dari sholat wajib isya dan pada rakaat ke 2 setelah alfatiha dilanjutkan dengan al ikhlas, begitu juga seterusnya sampai ke 8 rakaat yaitu ayat kemenangan Asar. Untuk witirnya ambil magrib.

    BalasHapus
  46. pia ardya gharini29 Juni 2016 pukul 02.21

    Assalamu'alaikum
    Saya mau tanya kalo pas teraweh itu diwaktu ruku' i'tidal sujud dan tahiyat baca apa? Ko pada cepet gerakannya. . tolong dibales . terimakasih.

    BalasHapus
  47. Pendidikan Islam30 Juni 2016 pukul 20.14

    bacaannya sama dengan yang dibaca ketika shalat lima waktu

    BalasHapus
  48. bikin bingunng.....bikin artikel sumber nya nggak jelas;;;;;

    BalasHapus
  49. TANPA BUKTI HADEES WA SUNNAH

    DARI MANA MANA AMBIL CARA CARA INI ?

    BalasHapus
  50. niat adalah bahasa arab, berbeda pengertiannya dengan" ingin, bermaksud, hendak dst. yang bisa mendahului pelaksanaan ibadah. tetapi " niat" suatu kehendak yang berbarengan dengan diperbuatnya sesuatu itu. kecuali ibadah yang sulit ditetapkan secara pas mulainya ibadah itu. seperti puasa, adalah suli ditentukan dimulainya puasa secara pasti, maka bisa niat mendahulu perbuatan (puasa)perbuatan

    BalasHapus
  51. pertama: sy salut kepd pak Muhammad yg mungkin ingin tahu secara detai dali2 tsb di atas. Namun sy katakan : mari kita membaca leh banyak untk mengetahuinya karena ruang sangat terbatas jd menjadi PR buat kita untk belajar lebih banyak:
    Kedua, apa yg dilakukan Umar beserta shahbt lainnya di zamanx tdk ada ada dlm Qur'an Hadis tapi ada jaminan antisipasi dari Nabi " . . . . . . berpeganglah pada sunnahku dan sunnah khalifah 2 yang cerdik . . . . . (bisa dicari hadisx secara lengkap). sy sebagai org yang minim ilmu hanya mengatakan " tdklah mungkin seberani itu Umar ra. dan sahabat lainnya mengerjakan sesuatu yg tidak boleh dalam agama. Tdk ada nilai sy dibanding shahabat. apa lagi tradisis tarwih 20 itu diteruskan oleh org2 Mekah dan Madinah pada hal disitu banyak ulama.

    BalasHapus
  52. Saya salut Pak Muhamed: TAPA BUKTI HADITS . . . . Cuama klu saya tidak sombong menolak suatu pendapat atau tidk mau menerima hanya karena sy belum tahu/blum dapat dalilnya yg orang lain dapatkan sebab ilmu itu sangat luas. krena ada sbh hadis pernah saya baca " yang dikatakan sombong (KIBARIYAU) adalah menolak kebenaran dan memandang enteng manusia lain".
    Tradisi Di Indonesia bnyk sekali saling hujat dan menyalahan dengan berpedoman " KULLU BID'ATIN DHALALAH WA KULLU DHALALATIN FI AL-NAR" umunya org Indonesia menterjemahkan : semua bid'ah adalah kesesatan . . . . Mereka tdk membedakan lafdz kULLU yg sandar kepada ma'rifah dan nakirah. akhirnya saling menghujat. seandinya kita mampu mentercemah sesuai tata bahasa Arab sy yakin memanilisir percekcokan. makasih

    BalasHapus
  53. niat itu adlg salah satu rukun shalat, yg shalat kita akan batal tanpa disertai niat. Rukun shalat adlh sesuatu yg wajib dikrjkn pd saat kita mlksanakn shalat (saat dlm shalat, bukan diluar shalat). kalau niatnya dirumah kmudian shalatnya di masjid,, apkh sdh benar pnmpatan Rukun shalat???? Niat itu memang rukun qalbi (Wajib didlm hati), tp pmasangan niatnya itu adlh ktk kt sdh mulai mlksnkn shalat (Takbiratul ikhram) bukan diluar shalat.
    smg brmnft...

    BalasHapus

Posting Komentar