Cintailah Dunia Sewajarnya Saja

Allah Swt. Berfirman
[arabic] وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا.......................[/arabic]

Artinya :”Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi…” (QS al-Qashash [28]: Ayat 77)
cinta dunia
Mencintai dunia boleh saja, tapi jangan berlebihan, kalo kamu pengen nikmatin keindahan dunia, silakan aja. Nggak dilarang kok. Ingin kaya? Monggo aja. Ingin mendapatkan status sosial yang tinggi menurut ukuran dan pandangan manusia, juga boleh-boleh saja. Belajar jenjang demi jenjang untuk mendapatkan ilmu dan gelar akademis, Islam pun tak pernah membatasi. Silakan.

Cuma nih, yang perlu dapet perhatian adalah jangan sampe kita terlalu silau dengan gemerlap indahnya dunia, sehingga malah bikin kita lupa diri dan melupakan Allah Swt. Kalo kita menikmati dunia bukan cuma yang halal, tapi yang haram pun diembat juga, itu namanya kita udah lupa diri.

Ada syair yang bagus dari sebuah nasyid yang mengingatkan agar kita tidak mudah tertipu dengan gemerlap dunia dan segala perhiasannya yang membuat kita lalai dan bahkan meninggalkan kewajiban. Begini sebagian lirik dari nasyid berjudul Fatamorgana yang dipopulerkan oleh Hijaz yang berkolaborasi dengan In Team:
Deras arus dunia, menghanyutkan yang terlena
Indah fatamorgana melalaikan menipu daya
dikejar dicintai bak bayangan tak bertepi
tiada sudahnya dunia yang dicari
Begitu indah dunia siapa pun kan tergoda
harta pangkat dan wanita melemahkan jiwa
Tanpa iman dalam hati kita kan dikuasai syaitan nafsu dalam diri musuh yang tersembunyi
Pulanglah kepada Tuhan cahaya kehidupan/Keimanan, ketakwaan kepadaNya senjata utama

Alangkah lebih mengenanya jika tak sekadar membaca syairnya seperti ini. Coba deh dengerin lagunya yang easy listening ini. Biasanya, nasyid seperti ini memang bisa menggugah nafsiyah kita yang mungkin saja udah tertimbun begitu banyak kesibukan dan urusan dunia lainnya.

Benar, dunia begitu indah gemerlapnya. Tapi tak semua yang ditawarkan itu baik, bahkan mungkin adalah jebakan untuk tergoda mencicipi kemaksiatan yang dikemas dengan manis dan menarik. Minuman keras, perzinahan, judi dan sejenisnya, menurut hawa nafsu manusia memang menyenangkan. Tapi, karena semua perbuatan itu dilarang oleh Allah Swt., maka hanya akan menuai siksa dan dosa jika dilakukan. Jika tak bertobat, tentunya nerakalah tempat kembalinya. Naudzubillahi min dzalik. Yuk, kita sadar diri ya.

Belajar, berdakwah, berjihad, dan amal shalih lainnya seringkali memberatkan kita. Belajar seringkali dihinggapi rasa malas, berdakwah pun kerap mendapatkan tekanan yang akhirnya kita futur, termasuk berjihad dan amalan shalih lainnya menjadi beban berat kita. Padahal, semua itu jika kita tunaikan dan dibarengi dengan keikhlasan, insya Allah akan mendatangkan pahala, dan juga menjadi jalan menuju surga yang telah dijanjikan Allah Swt. bagi hamba-hambaNya yang beriman dan beramal shalih.

Dunia memang gemerlap, dan enak dinikmati. Tapi, jangan sampai gemerlap dunia itu membuat kita lalai dan meninggalkan kewajiban kita. Sewajarnya saja menikmati dunia, karena selebihnya dunia itu adalah ladang ujian yang harus menjadi perhatian kita agar tak terjerumus dalam tipu dayanya. Itu sebabnya, kita memang boleh saja memiliki banyak harta, tapi jangan sampe kekayaan yang kita miliki menjeremuskan kita ke dalam kesesatan atau membuat kita lalai dari mengingat Allah Swt. dan RasulNya. Yakni membuat kita malas berbuat baik atau enggan menginfakkan harta demi kemajuan Islam dan umatnya ini.

Yup, Islam nggak melarang kita menikmati segala macam perhiasan dan pernak-pernik yang ditawarkan dunia. Tapi, sewajarnya saja kita meraihnya. Jangan sampai kita tertipu dan gelap mata mencintainya untuk terus mengejarnya bak bayangan tak bertepi atau terus dicari seolah tiada bosannya dan tiada akhirnya untuk diburu. Semoga tidak demikian yang kita lakukan. Sebab, tujuan hidup kita adalah akhirat, dan dunia adalah sarana yang bisa kita raih untuk bekal di akhirat kelak.

Semua terserah kalian, tapi yang perlu anda ingat bahwa apa yang semua lakukan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak! Wassalam Wr.Wb.

Credit to:gaulislam

Komentar