Menyibak Konflik Israel vs Palestina, Apakah Dua-duanya Kejam?

Konflik antara israel dan palestina rupanya tidak pernah berakhir, sampai saat ini pun perang terlihat makin sengit dan korban pun berjatuhan dimana-mana, ironisnya kebanyakan para korban adalah rakyat sipil.
Menurut sebuah sumber, sebenarnya tidak pernah terjadi perang antara israel dan palestina, namun yang berperang adalah Israel dan Hamas.

palestina vs israel

SIAPAKAH HAMAS ITU ?


Hamas adalah sebuah organisasi di palestina yang dikategorikan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Israel (pastinya), Kanada, Uni Eropa, Yordania, Mesir, dan Jepang, Sisanya, kebanyakan negara tidak mengambil sikap atas Hamas.

Pertempuran dan adu kekuatan antara Israel dan Hamas sebagaimana kita ketahui, sudah berlangsung lama. Hamas didirikan dan diinisiasi memang semata-mata untuk mengusir Israel. Sejak didirikannya, Hamas bertekad akan mengusir Israel dengan mandate dari rakyat Palestina yang mendukungnya. Sampai sekarang.

Ada seseorang yang mengatakan bahwa hamas juga sama kejamnya dengan israel, Apakah Benar Hamas Sama Kejamnya Dengan Israel, Berikut adalah 7 poin pertanyaan yang akan kami jawab mengenai konfilk hamas dan israel.

1. Apakah Hamas dan Israel sama-sama brutal ?

Sama-sama brutal itu berarti tingkat kebrutalannya sama parahnya, sama kejamnya, sama terornya. Benarkah? Mari kita bicara data :


























PALESTINAISRAEL
Korban tewas: 108Korban tewas: 0
Korban luka-luka: 785Korban luka-luka: kurang dari 30
Bangunan hancur: 200Bangunan hancur: kurang dari 20
Jumlah roket Al Qassam yang diluncurkan: 600 buahJumlah total serangan Israel ke Gaza: 860 kali, Total berat peledak yang dijatuhkan Israel: 600 ton lebih

Sebaiknya jangan menutup mata bahwa setiap kali ada konflik Palestina dan Israel, selalu saja yang terjadi adalah: korban Palestina lebih banyak dari Israel, dan senjata Israel lebih canggih dan lengkap dari yang dimiliki Palestina, apalagi kalau melihat infrasutruktur Palestina, bangunan hancur lebur di mana-mana. Jadi salah besar jika dibilang Hamas dan Israel sama brutalnya.
Maka, poin pertama bahwa Hamas sama saja brutalnya seperti Israel, itu salah


2. apakah Hamas menggunakan warga sipil untuk menjadi tameng hidup ?

Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng hidup (Perisai manusia). Ini adalah hal yang diyakini oleh Israel , bahwa Hamas memakai perisai manusia.
Hamas menembakkan roket dari kawasan padat penduduk, itu benar. Tapi jika disipulkan kalau tujuannya supaya warga disekitarnya menjadi tameng, itu SALAH.
Setelah peluncuran roket, pastinya tim peluncur akan segera melarikan diri. Di saat pengintaian Israel mengetahui asal roket tersebut berada di kawasan sipil, sudah tidak ada lagi tim peluncuran roket itu. Maka apa gunanya Israel membom kawasan sipil yang tak ada terorisnya itu?


Sebenarnya inilah paradoksnya. Di satu sisi kita menganggap Israel sebenarnya menyerang balik serangan roket yang ditembakkan ke Israel. Padahal tidak seperti itu, silahkan baca media Israel sendiri dan pernyataan resmi Israel. Apa sih kebijakan Israel saat ini? Bukan untuk menghancurkan tim peluncur roketnya, bukan! Itu sangat tidak strategis secara militer. Kebijakan Israel saat ini adalah menghancurkan persediaan roket-roket yang ada di Gaza, dengan menghancurkan rumah atau terowongan tempat penyimpanannya.


Naaah,disinilah ada tuduhan bahwa Hamas menyimpan roket mereka di ruah-rumah penduduk sipil. Tapi lagi-lagi, benarkah tuduhan itu? Dan lagi-lagi ternyat tuduhan itu juga SALAH. Roket Al Qassam dirakit dan disimpan di rumah para personel Al Qassam, bukan di rumah warga yang sempit dan banyak orang.


Lagipula, sangat biadab dan gegabah hanya semata-mata untuk menghancurkan persediaan roket Al Qassam, malah menyerang rumah warga yang dicurigai. Padahal kenyataannya, semakin hari makin banyak warga yang tewas, tapi roket-roket Al Qassam itu tidak ada hentinya menyerang Israel. Tidak efektif bukan? Di dunia ini, jika sebuah kebijakan militer tidak efektif, itu namanya tentara payah. Akibatnya Israel dicap menjadi pembantai rakyat sipil, karena tidak efektifnya kebijakan militer Israel.


Jadi hanya ada dua kemungkinan Antara Israel memang haus darah rakyat Palestina dan ingin membantai habis rakyatnya atau Militer Israel tidak strategis, tidak efektif, dan payah, lihat saja persenjataannya yang canggih dan diguyur dana dari banyak negara itu. Kok masih saja payah? Kemungkinan yang masuk akal ya kemungkinan pertama, yaitu memang Israel haus darah.


3. Apakah Hamas notabene adalah anak asuhnya Syria dan Iran ?

Apakah Hamas anak asuh Syria dan Iran ? Saya tidak habis pikir, Darimana kesimpulan ini? Setahu saya, Hamas merupakan gerakan yang mengadopsi pemikiran Ikhwanul Muslimin yang sunni, dan mereka sangat mengagumi peran Mesir saat perang Yom Kippur. Sebenarnya secara ideology dan emosional, Hamas lebih dekat ke Mesir. dan bukan Syria atau Iran.
Hamas kerjasama dengan Hizbullah? memang betul, Hamas sejak lama menjalin hubungan mesra dengan Iran, Syria, dan Hizbullah di Lebanon. Tapi itu ga serta-merta membuat Hamas menjadi anak asuh mereka kok. Kerjasama ke siapapun boleh kan?


4. Konflik Palestina-Israel bukanlah konflik keseluruhan antara Palestina dan Israel ?

Saya agak setuju dengan poin ini. Memang Israel hanya menargetkan Hamas sebagai sasarannya. Dan memang lebih tepat bila dikatakan perang ini adalah antara Hamas dan Israel. akan tetapi Hamas mayoritas di Palestina, dan saat ini secara politis merupakan kekuatan politik terbesar di Palestina, walaupun tidak menduduki banyak posisi di semua sektor. Namun sejak rekonsiliasi dengan Fatah, Hamas menjadi faksi terbesar dengan banyaknya menteri Palestina yang berasal dari faksi Hamas, ditambah otoritas Gaza yang dikuasai Hamas. Jadi jika ada sekumpulan masyarakat yang menganggap Hamas sebagai representasi bangsa Palestina (seperti PKS, FUI, FUUI, MIUMI, dan yang tergabung dalam aksi di HI kemarin), itu ga ada masalah kok.


Maka, jika Hamas berkonflik dengan Israel, berarti konflik tersebut melibatkan sebuah kelompok masyarakat terbesar di Palestina. Sehingga, konflik Hamas-Israel tidak bisa dianggap bukan bagian dari konflik Palestina juga.


5. Apakah Menempatkan Israel dan Palestina sebagai dua negara yang sama-sama berdaulat adalah solusi yang ditawarkan dunia internasional ?
Apakah Sikap Hamas yang tidak mengakui Israel adalah sikap absurd dan tak masuk akal sehat ?
Apakah Solusi terbaik adalah Palestina dan Israel hidup sejajar dan terhormat, kita tidak patut membela salah satu pihak?

Singkatnya begini: UUD 1945 menghendaki menghilangkn segala penjajahan atas segala bangsa. Sesuai konstitusi Indonesia, Israel wajib enyah dari bumi Palestina, karena merupakan bentuk penjajahan yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Jika Indonesia sesuai konsekuensi konstitusionalnya tidak mengakui Israel, dan selamanya tidak akan mengakui Israel, maka apa pantas ‘two state solution’ dianggap merupakan solusi internasional? Setidaknya, konstitusi kita sudah jelas sikapnya.


Dan uniknya, sikap Hamas dan Indonesia ternyata sama! Indonesia dengan petunjuk konstitusinya yang berkonsekuensi selamanya tidak akan mengakui Israel, sejalan dan senada dengan piagam deklarasi Hamas yang juga selamanya tidak akan mengakui Israel. Slogan Hamas yang akhir-akhir ini populer: Lan na’tarif bi Israil, Selamanya kami tak akan pernah mengakui Israel, bukankah sejalan dengan konstitusi kita?


Sangat tidak pantas seorang warga Indonesia tidak menghormati UUD 1945 dengan mengatakan bahwa solusi Palestina-Israel adalah solusi dua negara hidup berdampingan.


Ref : Telah dirangkum dan di tulis ulang dari kompasiana

Komentar

  1. Palestina dan Israil bisakah bersatu menjadi satu negara yang berdaulat

    BalasHapus
  2. Saya setuju jika UUD 1945 mengatakan penghapusan penjajahan atas segala bangsa,
    Namun jika ada yang bilang Indonesia dan palestina sejalan bahwa selamanya tidak akan merangkul israel, itu adalah tindakan gegabah..
    Yang ada hanyalah membuat perang terus berkecambuk dan tiada ahir, lalu apa gunanya fatwa UUD 1945 (penghapusan penjajahan atas segala bangsa), yang ada tali persaudaraan tidak akan pernah terwujud bila fatwa ini Indonesia dan palestina tidak akan pernah merangkul negara israel dan perang itupun mampu memberikan pendidikan buruk bagi generasi muda..

    Tolong pertimbangkan sebelum menulis artikel di media, karena tidak hanya anda endiri yang membaca ini..

    BalasHapus
  3. Perang ini tidak akan berakhir hingga nabi Isa as. Nanti turun. Apapu yg akan terjadi di perang selanjutnya. Allah sudah berjanji akan melindungi palestina hingga kimat kelak. Janji Allah adalah janji yang absolut. Apapun janji yg dibuat manusia tidak bisa dijamin 100% mutlak. Jd lebih baik percaya dengan isi Al-Quran yg akan menuntun ke jalan yg benar

    BalasHapus

Posting Komentar