A. Pendahuluan
Perlu diketahui bahwa Isra Miraj merupakan bukanlah peristiwa yang sama, akan tetapi terpisah menjadi peristiwa isra' dan peristiwa mi'raj, Karena peristiwa isra bersamaan dengan mi’raj, maka kedua kata itu senantiasa digabungkan pemakaiannya menjadi Isra Mi’raj.
Isra' Mi'raj 2016 InsyaAllah jatuh pada hari jum'at tanggal 6 mei 2016
Peristiwa Isra Mi’raj dinilai sebagai tonggak sejarah peradaban baru manusia. Kejadian itu tidak hanya menceritakan kebesaran Allah Swt. saat memperjalankan nabi-Nya dari Mekah ke Yerusalem sekaligus mengangkatnya ke atas langit dan kembali lagi ke bumi dalam satu malam, tetapi juga bagaimana Nabi Muhammad saw diperintahkan untuk menunaikan ibadah shalat lima waktu, yang sampai sekarang shalat 5 waktu adalah ibadah harian yang wajib didirikan oleh setiap umat islam.
B. Pengertian Isra' dan Mi'raj
Pengertian Isra' Menurut Bahasa dan Istilah
Secara bahasa, Pengertian isra’ adalah berjalan pada malam hari.
Sedangkan Menurut Istilah Isra' adalah perjalanan Nabi Muhammad saw. pada malam hari dari Masjid Haram ke Masjid Al-Aqsa.Pengertian Mi'raj Menurut Bahasa dan Istilah
Pengertian Mi'raj Menurut bahasa adalah tangga untuk naik ke atas.
Sedangkan pengertian mi'raj adalah perjalanan Nabi Muhammad saw. naik dari bumi ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke sidratulmuntaha hingga menerima wahyu di hadirat Allah Swt.
Jadi Isra’ Mi’raj adalah perjalanan Nabi pada malam hari dari Masjid al- Haram ke Masjid al-Aqsha kemudian dilanjutkan ke Sidrat al-Muntaha guna menghadap kepada Allah swt.
Israk Mikraj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam hijrah ke Madinah. Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Mi'raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M.
Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mi'raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, dan inilah yang populer. Namun demikian, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri menolak pendapat tersebut dengan alasan karena Khadijah radhiyallahu anha meninggal pada bulan Ramadan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab. Dan saat itu belum ada kewajiban salat lima waktu. Al-Mubarakfuri menyebutkan 6 pendapat tentang waktu kejadian Isra Mikraj. Tetapi tidak ada satupun yang pasti.
Dengan demikian, tidak diketahui secara persis kapan tanggal terjadinya Isra Mi'raj.
C. Dalil Peristiwa Isra' Mi'raj
[arabic] سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ[/arabic]
Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS Al-Isra' 17:1)
“Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain. (yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal. (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya Dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm: 13-18)
D. Sejarah dan Kisah Perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
Perjalanan dimulai Rasulullah mengendarai buraq bersama Jibril. Jibril berkata, “turunlah dan kerjakan shalat”.
Rasulullahpun turun. Jibril berkata, “dimanakah engkau sekarang ?”
“tidak tahu”, kata Rasul.
“Engkau berada di Madinah, disanalah engkau akan berhijrah “, kata Jibril.
Perjalanan dilanjutkan ke Syajar Musa (Masyan) tempat penghentian Nabi Musa ketika lari dari Mesir, kemudian kembali ke Tunisia tempat Nabi Musa menerima wahyu, lalu ke Baitullhmi (Betlehem) tempat kelahiran Nabi Isa AS, dan diteruskan ke Masjidil Aqsha di Yerussalem sebagai kiblat nabi-nabi terdahulu.
Jibril menurunkan Rasulullah dan menambatkan kendaraannya. Setelah rasul memasuki masjid ternyata telah menunggu Para nabi dan rasul. Rasul bertanya : “Siapakah mereka ?”
“Saudaramu para Nabi dan Rasul”.
Kemudian Jibril membimbing Rasul kesebuah batu besar, tiba-tiba Rasul melihat tangga yang sangat indah, pangkalnya di Maqdis dan ujungnya menyentuh langit. Kemudian Rasulullah bersama Jibril naik tangga itu menuju kelangit tujuh dan ke Sidratul Muntaha.
“Dan sesungguhnya nabi Muhammad telah melihatJibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, yaitu di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratull Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dariyang dilihatnya itu dan tidakpula melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm : 13 – 18).
Selanjutnya Rasulullah melanjutkan perjalanan menghadap Allah tanpa ditemani Jibril Rasulullah membaca yang artinya : “Segala penghormatan adalah milikAllah, segala Rahmat dan kebaikan“.
Allah berfirman yang artinya: “Keselamatan bagimu wahai seorang nabi, Rahmat dan berkahnya“.
Rasul membaca lagi yang artinya: “Keselamatan semoga bagi kami dan hamba-hamba Allah yang sholeh. Rasulullah dan ummatnya menerima perintah ibadah shalat“.
Berfirman Allah SWT : “Hai Muhammad Aku mengambilmu sebagai kekasih sebagaimana Aku telah mengambil Ibrahim sebagai kesayanagan dan Akupun memberi firman kepadamu seperti firman kepada Musa Akupun menjadikan ummatmu sebagai umat yang terbaik yang pernah dikeluarkan pada manusia, dan Akupun menjadikan mereka sebagai umat wasath (adil dan pilihan), Maka ambillah apa yang aku berikan kepadamu dan jadilah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur“.
“Kembalilah kepada umatmu dan sampaikanlah kepada mereka dari Ku”.
Kemudian Rasul turun ke Sidratul Muntaha.
Jibril berkata : “Allah telah memberikan kehormatan kepadamu dengan penghormatan yang tidak pernah diberikan kepada seorangpun dari makhluk Nya baik malaikat yang terdekat maupun nabi yang diutus. Dan Dia telah membuatmu sampai suatu kedudukan yang tak seorangpun dari penghuni langit maupun penghuni bumi dapat mencapainya. Berbahagialah engkau dengan penghormatan yang diberikan Allah kepadamu berupa kedudukan tinggi dan kemuliaan yang tiada bandingnya. Ambillah kedudukan tersebut dengan bersyukur kepadanya karena Allah Tuhan pemberi nikmat yang menyukai orang-orang yang bersyukur”.
Lalu Rasul memuji Allah atas semua itu.
Kemudian Jibril berkata : “Berangkatlah ke surga agar aku perlihatkan kepadamu apa yang menjadi milikmu disana sehingga engkau lebih zuhud disamping zuhudmu yang telah ada, dan sampai lah disurga dengan Allah SWT. Tidak ada sebuah tempat pun aku biarkan terlewatkan”. Rasul melihat gedung-gedung dari intan mutiara dan sejenisnya, Rasul juga melihat pohon-pohon dari emas. Rasul melihat disurga apa yang mata belum pernah melihat, telingan belum pernah mendengar dan tidak terlintas dihati manusia semuanya masih kosong dan disediakan hanya pemiliknya dari kekasih Allah ini yang dapat melihatnya. Semua itu membuat Rasul kagum untuk seperti inilah mestinya manusia beramal. Kemudian Rasul diperlihatkan neraka sehingga rasul dapat melihat belenggu-belenggu dan rantai-rantainya selanjutnya Rasulullah turun ke bumi dan kembali ke masjidil haram menjelang subuh.
Mendapat Perintah Shalat 5 waktu
Agaknya yang lebih wajar untuk dipertanyakan, bukannya bagaimana Isra’ Mi’raj, tetapi mengapa Isra’ Mi’raj terjadi ? Jawaban pertanyaan ini sebagaimana kita lihat pada ayat 78 surat al-lsra’, Mi’raj itu untuk menerima mandat melaksanakan shalat Lima waktu. Jadi, shalat inilah yang menjadi inti peristiwa Isra’Mi’raj tersebut.
Shalat merupakan media untuk mencapai kesalehan spiritual individual hubungannya dengan Allah. Shalat juga menjadi sarana untuk menjadi keseimbangan tatanan masyarakat yang egaliter, beradab, dan penuh kedamaian. Makanya tidak berlebihan apabila Alexis Carrel menyatakan : “Apabila pengabdian, sholat dan do’a yang tulus kepada Sang Maha pencipta disingkirkan dari tengah kehidupan bermasyarakat, hal itu berarti kita telah menandatangani kontrak bagi kehancuran masyarakat tersebut“. Perlu diketahui bahwa A. Carrel bukanlah orang yang memiliki latar belakang pendidikan agama, tetapi dia adalah seorang dokter dan pakar Humaniora yang telah dua kali menerima nobel atas hasil penelitiannya terhadap jantung burung gereja dan pencangkokannya. Tanpa pendapat Carrel pun, Al – Qur’an 15 abad yang lalu telah menyatakan bahwa shalat yang dilakukan dengan khusu’ akan bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar, sehingga tercipta tatanan masyarakat yang harmonis, egaliter, dan beretika.
E. Peristiwa-Peristiwa Yang Terjadi Ketika Isra' Mi'raj
Ada beberapa peristiwa yang melingkupi Isra Mi’raj itu, selain hanya sekadar perjalanan dari Mekah ke Yerusalem dilanjutkan ke langit dengan
kendaraan Buraq, tetapi tidak banyak orang yang mengetahuinya, yaitu:
- Pembelahan dada Nabi Muhammad saw. yang kemudian disucikan dengan air zamzam oleh Malaikat Jibril di samping Ka’bah sebelum berangkat ke Yerussalem.
- Nabi Muhammad saw. menjadi imam atas nabi-nabi terdahulu ketika shalat sunnah dua rakaat di Masjid Al-Aqsa.
- Malaikat Jibril datang membawa dua gelas minuman yang berisi susu dan arak. Nabi Muhammad saw. memilih susu yang mengisyaratkan bahwa umat Islam tidak akan tersesat.
- Di langit pertama, Nabi Muhammad saw. bertemu Nabi Adam as.
Dilangit kedua bertemu Nabi Isa as dan Nabi Yahya as.
Di langit ketiga bertemu Nabi Yusuf as.
Di langit keempat bertemu Nabi Idris as.
Di langit kelima bertemu Nabi Harun as.
Di langit keenam bertemu Nabi Musa as.
Dan di langit ketujuh bertemu Nabi Ibrahim as. - Saat mendapatkan perintah shalat, Nabi Muhammad saw. selalu berdiskusi dengan Nabi Musa as di langit keenam tentang bilangan shalat dalam sehari.
F. Hikmah Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW
Perintah sholat dalam perjalanan isra dan mi’raj Nabi Muhammad SAW, kemudian menjadi ibadah wajib bagi setiap umat Islam dan memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan ibadah-ibadah wajib lainnya. Sehingga, dalam konteks spiritual-imaniah maupun perspektif rasional-ilmiah, Isra’ Mi’raj merupakan kajian yang tak kunjung kering inspirasi dan hikmahnya bagi kehidupan umat beragama (Islam).
Bersandar pada alasan inilah, Imam Al-Qusyairi yang lahir pada 376 Hijriyah, melalui buku yang berjudul asli ‘Kitab al-Mikraj’ ini, berupaya memberikan peta yang cukup komprehensif seputar kisah dan hikmah dari perjalanan agung Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, beserta telaahnya. Dengan menggunakan sumber primer, berupa ayat-ayat Al-Quran dan hadist-hadits shahih, Imam al-Qusyairi dengan cukup gamblang menuturkan peristiwa fenomenal yang dialami Nabi itu dengan runtut.
Selain itu, buku ini juga mencoba mengajak pembaca untuk menyimak dengan begitu detail dan mendalam kisah sakral Rasulullah SAW, serta rahasia di balik peristiwa luar biasa ini, termasuk mengenai mengapa mikraj di malam hari? Mengapa harus menembus langit? Apakah Allah berada di atas? Mukjizatkah mikraj itu hingga tak bisa dialami orang lain? Ataukah ia semacam wisata ruhani Rasulullah yang patut kita teladani?
Bagaimana dengan mikraj para Nabi yang lain dan para wali? Bagaimana dengan mikraj kita sebagai muslim? Serta apa hikmahnya bagi kehidupan kita? Semua dibahas secara gamblang dalam buku ini.
Dalam pengertiannya, Isra’ Mi’raj merupakan perjalanan suci, dan bukan sekadar perjalanan “wisata” biasa bagi Rasul. Sehingga peristiwa ini menjadi perjalanan bersejarah yang akan menjadi titik balik dari kebangkitan dakwah Rasulullah SAW. John Renerd dalam buku ”In the Footsteps of Muhammad: Understanding the Islamic Experience,” seperti pernah dikutip Azyumardi Azra, mengatakan bahwa Isra Mi’raj adalah satu dari tiga perjalanan terpenting dalam sejarah hidup Rasulullah SAW, selain perjalanan hijrah dan Haji Wada. Isra Mi’raj, menurutnya, benar-benar merupakan perjalanan heroik dalam menempuh kesempurnaan dunia spiritual.
Jika perjalanan hijrah dari Mekah ke Madinah pada 662 M menjadi permulaan dari sejarah kaum Muslimin, atau perjalanan Haji Wada yang menandai penguasaan kaum Muslimin atas kota suci Mekah, maka Isra Mi’raj menjadi puncak perjalanan seorang hamba (al-abd) menuju sang pencipta (al-Khalik). Isra Mi’raj adalah perjalanan menuju kesempurnaan ruhani (insan kamil). Sehingga, perjalanan ini menurut para sufi, adalah perjalanan meninggalkan bumi yang rendah menuju langit yang tinggi.
Inilah perjalanan yang amat didambakan setiap pengamal tasawuf. Sedangkan menurut Dr Jalaluddin Rakhmat, salah satu momen penting dari peristiwa Isra Mi’raj yakni ketika Rasulullah SAW “berjumpa” dengan Allah SWT. Ketika itu, dengan penuh hormat Rasul berkata, “Attahiyatul mubaarakaatush shalawatuth thayyibatulillah”; “Segala penghormatan, kemuliaan, dan keagungan hanyalah milik Allah saja”. Allah SWT pun berfirman, “Assalamu’alaika ayyuhan nabiyu warahmatullahi wabarakaatuh”.
Mendengar percakapan ini, para malaikat serentak mengumandangkan dua kalimah syahadat. Maka, dari ungkapan bersejarah inilah kemudian bacaan ini diabadikan sebagai bagian dari bacaan shalat.
Selain itu, Seyyed Hossein Nasr dalam buku ‘Muhammad Kekasih Allah’ (1993) mengungkapkan bahwa pengalaman ruhani yang dialami Rasulullah SAW saat Mi’raj mencerminkan hakikat spiritual dari shalat yang di jalankan umat islam sehari-hari. Dalam artian bahwa shalat adalah mi’raj-nya orang-orang beriman. Sehingga jika kita tarik benang merahnya, ada beberapa urutan dalam perjalanan Rasulullah SAW ini.
Pertama, adanya penderitaan dalam perjuangan yang disikapi dengan kesabaran yang dalam. Kedua, kesabaran yang berbuah balasan dari Allah berupa perjalanan Isra Mi’raj dan perintah shalat. Dan ketiga, shalat menjadi senjata bagi Rasulullah SAW dan kaum Muslimin untuk bangkit dan merebut kemenangan. Ketiga hal diatas telah terangkum dengan sangat indah dalam salah satu ayat Al-Quran, yang berbunyi “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. (Yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.”
Mengacu pada berbagai aspek diatas, buku setebal 178 halaman ini setidaknya sangat menarik, karena selain memberikan bingkai yang cukup lengkap tentang peristiwa Isra’ mikraj Nabi saw, tetapi juga memuat mi’rajnya beberapa Nabi yang lain serta beberapa wali. Kemudian kelebihan lain dalam buku ini adalah dipaparkan juga mengenai kisah Mikrajnya Abu Yazid al-Bisthami. Mikraj bagi ulama kenamaan ini merupakan rujukan bagi kondisi, kedudukan, dan perjalanan ruhaninya menuju Allah.
Ia menggambarkan rambu-rambu jalan menuju Allah, kejujuran dan ketulusan niat menempuh perjalanan spiritual, serta keharusan melepaskan diri dari segala sesuatu selain Allah. Maka, sampai pada satu kesimpulan, bahwa jika perjalanan hijrah menjadi permulaan dari sejarah kaum Muslimin, atau perjalanan Haji Wada yang menandai penguasaan kaum Muslimin atas kota suci Mekah, maka Isra Mi’raj menjadi “puncak” perjalanan seorang hamba menuju kesempurnaan ruhani.
Demikianlah pembahasan lengkap mengenai peristiwa isra' mi'raj Nabi Muhammad SAW. yang masuk-islam.com sajikan! semoga bermanfaat!
Soal Isro dan Mi'roj,
BalasHapusTolong berikan hadits2 shohih Bukhori/Muslim dan nomer2 urut nya tsb tentang KESAKSIAN peristiwa ISRO, dimana dalam perjalanan horizontal dari Makkah ke Yerusalem, beliau bertemu dengan serombongan kafilah dimana Rosulullooh dapat meng identifikasikan mereka a.l warna onta yg paling depan, ada onta yg patah kakinya karena terkejut dlsb
Ini jawaban perlu untuk menangkis kaum kristen yg membantah peristiwa Isro dan Mi'roj ini jika dibandingkan dg waktu naiknya Yesus ke sorga yg disaksikan oleh murid2nya dan kumpulan manusia. seperti apa yg tertulis dalam bible.
Terimakasih atas penjelasannya. ( Referensi dari Sirah Annabawiyah dari Ibnu Hisyam )
Wassalam Ton van Holland
Note : pembagian nomer urut hadits kan ada dua cara, mohon dibertahukan nomer urut yang biasa dimana kita bisa cari dan dicheck via hadits online, misal tidak seperti 2/684 dan 1/96 dll
Dalilnya sudah jelas ada dalam alquran yaitu SURAT AL-ISRA, kalo sudah ada dalam al-quran ngapain juga perlu dalil hadits,dalil al-quran lebih kuat daripada dalil hadist yang notabene ada yang palsu, tapi kalo ayat alquran tidak bisa dipalsukan.
BalasHapusJangan mau dibikin pusing oleh umat kristen yang ada di faithfreedom
BETUL ITU, SETUJU..
BalasHapuskenapa semua beranggapan rasullah niak kelangit ke 7 ? sudah jelas di al isra allah memperjalankan sampe ke mesjid aqso yang telah diberkati agar rasul diperlihatkan tanda tanda kebesaran allah seperti sidratul muntaha, sorga, tampang asli jibril seperti yang disebut an najm 13-18
BalasHapusPeristiwa Isra dan Mi`raj adalah adalah wujud nyata Rahman dan Rahimnya Allah yang mesti dijaga dan dirawat oleh orang-orang beriman,begitulah Allah swt memuliakan orang beriman salah satunya Nabi Muhammad saw, dalam memelihara hubungan baik kepada Sang Maha pencipta yang dilakukan melalui shalat 5 waktu setiap hari,itu sebenarnya untuk memuliakan manusia untuk selalu berjumpa dengan Rabbnya,inti shalat adalah seluruh hidup diisi dengan perbuatan baik,terhindar dari perbuatan buruk sebagai rasa syukur orang-orang beriman kepada Rabbnya dalam menghasilkan amalan sholiha untuk menghadap-Nya kelak
BalasHapusassalamu'alaikum afwan akhi , knpa waktu saya mengklik dwonload artikel pdf itu tdk bisa ?
BalasHapusmohon kash tahu cara untuk mendwonload karna pembahasan ini sangat saya butuhkan untuk menambah bahan makalah saya ....
mohon tanggapannya akhi ?
@tyna-->bisa kok barusan saya coba, jika anda mengklik download artikel pdf, maka akan muncul jendela /widows popup yang bertulisakan "Your PDF Files is being created, please wait a moment" yang artinya file pdf sedang proses pembuatan, tunggu aja sebentar hingga muncul tulisan/link downliad,jika sudah muncul tulisan download, klik link download tersebut untuk mendownload filenya
BalasHapuswauuu keren broo. saya suka yang kayak ginian ni. tapi yang saya ragukan tentang nabi di beri perintah shalat 50 rekaat terus turun kelangit bawah bertemu nabi musa untuk mengurangi jumlah rekaatnya setelah itu nabi bertemu allah lagi dan sampai 5 rekaat shalatnya. ini mengindikasikan bahwa nabi musa kok lebih tahu dari allah. kan gak mungkin? siap ya yang bisa menjelaskan tentang ini. sayaingin sekaali mendalami ilmu tentang aga islam ini. semoga menjadi bekal untuk kehidupan dunia dan akhirat :)
BalasHapussalah kalau anda menafsirkan nabi musa sok lebih tahu dari allah, yang benar adalah Nabi Musa Sangat Tahu dan yakin bahwa umat nabi muhammad tidak akan sanggup menjalankan perintah sholat 50 rakaat, nah sekarang sudah terbukti untuk menjalankan sholat 5 rakaat saja sudah sangat berat bukan
BalasHapusMau tanya, apakah perayaan isra miraj itu diperbolehkan ato termasuk bid'ah
BalasHapustrimakasih
boleh saja untuk dirayakan dan bukan bid'ah
BalasHapus@kurniadinata, Betul, apalagi setiap langit ketemu nabi yang nota bene mereka sudah pada wafat. Orang yang wafatkan kan ruhnya sudah berpisah dengan jasad. dan akan hidup kembali (menyatu ruh dan jasad), pada hari kiamat sebagai kehidupan kedua. Kalau shalat juga dari dulu mungkin udah 5 waktu, sebagaimana ibadah puasa kita sekarang yang diwajibkan sama dengan orang-orang terdahulu?
BalasHapusterima kasih atas informasi tentang isro' mi'raj
BalasHapusTerima kasih sangat atas ulasannya (artikelnya), semoga adminnya senantiasa dirahmati oleh Allah dan juga kita semua. Amin
BalasHapusKalo bukan bid''ah, lantas namanya apa? Klo mmg perayaan isra mi'raj it adlah pkara baik maka tntu rasulullah alaihi sholatu wasalam dan para sahabatnya pst tlh mdahului kt utk merayakannya, tp toh tnyata mreka tdk prnh mlakukannya..dan padahal tdk ad yg mghalangi mreka utk merayakannya..knp? Krn mreka myakini bhwa agama islam hnya lah ap yg dibwa oleh nabi shallallahu alaihi wasallam, slanjutnya, slain dr it maka bukan agama
BalasHapusNabi shallallahu alaihi wasallam tlah mninggal dunia, dan it brarti wahyu tlh tputus dan agama tlh smpurna..mka slanjutnya kwajiban kt sbg ummat rasulullah, hnyalah utk i'tiba (mgikuti)..dan ktahuilah bhwa Allah subhana wata ala tlh myempurnakan agama-Nya ini dgn mnurunkan surah al maidah ayat ke 3, mmbuat prayaan baru dlm agama Allah scara tdk lgsung mnyatakan adanya kkurangan dlm agama Allah..
BalasHapusngaji di mana mba?
BalasHapusngambil dari tafsir yang mana?
Mungkin yang dimaksud antum 5 waktu ya bukan 5 rakaat :)
BalasHapusDalam masa kenabian sebelum isro mi roj apakah belum ada perintah sholat,mohon penjelasan tad
BalasHapussyariat shalat sudah dikenal sebelum peristiwa isra’ mi’raj, namun tidak ada keterangan yang jelas tentang tata cara shalat sebelum isra mi’raj
BalasHapustidak usah ramai kalau ingin tahu yang sebenarnya silahkan mondok dan ngji
BalasHapusjangan debat disin kurang baik
Untuk mba apriliani simple aja pertama anda punya pikiran su ujon (buruk sangka) kenapa emang klo isro miraj di rayakan ga boleh !! Astagfirulloh istigfar mba jgn terpengaruh aliran sesat, ,acara isro mi'raj sangat amat menguntungkan pertama silahturahmi,menambah ilmu,dan masih banyak lagi keuntungan lainya.kenapa harus di defenisikan bid'ah astagfirulloh,pikir pake hati nurani bukan prasangka buruk aja di piara ,,kita semua cinta sama Rasullulah s.a.w kita ingin mendapatkan safaatnyakan di yaumilakhir nanti makanya mulai sekarang ikut perayaan isro miraj trus acara maulid nabi hari lahirnya baginda Nabi muhamad s.a.w ,,semoga kita bisa beristikomah dlm beribadah amin
BalasHapusBegitu panjang dan lebarnya alasan mba' tentang perayaan Isra' dan Miraj, bagi saya sudah cukup jelas, tapi sayang alasan yg mba' kemukakan hanya berdasarkan logika mba' semata bukan berdasarkan Al-Qur'an dan atau Hadits Shohih. Soal dunia maya, media elektronik, kendaraan bermotor, dan pesawat terbang tidak bisa dijadikan dalil untuk masalah ini. Sebab itu masalah dunia masing-masing. Berkendaraan unta, tidur beralaskan pelepah kurma, dllsb. itu adalah dunia orang-orang terdahulu. Dunia maya, media elektronik, pesawat terbang adalah dunia kita sekarang. Kata Nabi SAW., "Antum 'alamu biumuri dunyakum" "Kau lebih tahu urusan dunia kamu".
BalasHapusSemua manusia akan mati termasuk kita bro. Tapi Nabi Isa as tidaklah diwafatkan melainkan diangkat Allah ke langit dalam keadaan hidup (Surat An-Nisa Ayat 157 - 158).
BalasHapusTentang para nabi yang bertemu N. Muhammad SAW pada tiap-tiap langit yang anda katakan sudah wafat, kapan mereka diwafatkan Allah? Adakah dalil dari Al-Qur'an bahwa mereka sudah wafat? Saya tidak berani mengatakan bahwa mereka tidak diwafatkan Allah tapi diangkat Allah ke langit karena tidak ayat dalam Al-Qur'an yang menyatakan demikian. Tapi kenapa anda berani mengatakan bahwa mereka sudah wafat sebagaimana manusia pada umumnya? Di surat apa dan di ayat berapa dalam Al-Qur'an cerita tentang wafatnya para nabi yang kita maksud? Maaf jangan tersinggung, semoga jawaban Anda dalam obrolan ini bisa menambah luas wawasan saya.
Saya setuju dg anda, sesuatu yang sudah sempurna jangan ditambah atau dikurangi sebab akan menjadi tidak sempurna.
BalasHapusFuji ... mba' Apriliani tidak su'uzhon sebab dia bicara berdasarkan Firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al-Maidah Ayat 3. Kalau anda katakan dia su'uzhon berarti anda sendiri yang su'uzhon. Sebab anda telah berburuk sangka bahwa mba' Apriliani berburuk sangka. Apalagi anda katakan "jangan terpengaruh aliran sesat"padahal mba' Apriliani berdasarkan Al-Qur'an Al-Maidah Ayat 3. Anda ngerti sesat? Sesat adalah menyimpang dari Firman Allah dan atau hadits shohih N. Muhammad SAW. Saya baca dan saya pelajari sanggahan anda tidak berdasarkakn Al-Qur'an dan atau Hadits Shohih. Jadi siapa yang su'uzhon?
BalasHapusBelajar agama nggak harus mondok dan ngaji brooo, seorang uztad bukanlah maha tahu dbeliau juga manusia biasa. Justru debat ini perlu untuk mengasah otak kita masing2...
BalasHapusSepertinya dari komentar ini ada sedikit yg ditinggalkan. Yaitu kuasa Allah utk memberikan rahman rahim kepada manusia. Dlm hal ini Allah memberikan/membukakan sedikit ilmu dari Al-Qur'anul karim yg blm tersentuh oleh alam pikiran manusia. dan Allah akan memberikan ilmu itu kepada orang yang beliau pilih. Klo kita mau jujur dlm pelaksanaan ritual ibadah kita pun banyak yg bid'ah (zaman nabi & sahabat tdk ada) contoh: kipas angin atau AC , sound system. Klo mau jujur kita juga tdk bisa membuat bid'ah dikaitkan dgn zaman. Krn apa? Dlm islam tdk pandang yg dahulu utk yg dahulu,yg sekarang utk yg sekarang. Bagi saya pribadi. Semua perayaan hari besar islam yg diniatkan utk silahturahim, mengasah kembali ilmu yg mungkin sedikit tersisihkan krn urusan duniawi, madrasah dinniyah utk anak cucu kita (krn ilmu dinniyah bukan hanya di ajarkan di madrasah), kecintaan kita kepada Allah & rasullulah. Insya' Allah. Allah akan memahami dgn segala permakluman atas umat-NYA
BalasHapusBukan nya bid ah itu artinya mengadakan sesuatu yg baru?
BalasHapusBid ah bukanya ada yg baik dan ada yg buruk?
Saya baca disini pada menapganggap bid ah sesuatu yg buruk
Diskusi perkoro seng sensitif ojo ndek kene,, akeh setane,,
BalasHapusMantab... Makasih atas pengetahuan yg luar biasa... Saya harap kita umat islam diberikan cinta yg lebih banyak dihatinya... Dari 1% yg tersebar di bumi...ammiiinnn
BalasHapuskalau boleh mengoreksi, bid'ah itu dibedakan menjadi 2 bagian, yang pertama bid'ah baik dan yang lain bid'ah buruk.. tidak semua bid'ah itu dianggap buruk seperti pembacaan dziba' atau tahlil, kegiatan tersebut tentu sangat baik.. belum lagi dengan tahlilan kita bisa mendoakan ahli kubur yang dituju untuk mendapatkan ampunan dan juga syafaat dari Rasulullah SAW agar diampuni segala dosa ahli kubur tersebut..
BalasHapuskarna sesungguhnya yang saya rasakan sebelum nya,,,dari perbedaan pemahaman dan sbgnya,,,,itu sangat menguntungkan bagi kita sebab dampak dari semua perbedaan,bisa membuat kita menjadi satu(tunggal) dimana kita telah menjadi satu ,disanalah akan muncul kekuatan yang amat dahsyat ketahuilah,(islam itu rohmatan lil alamin)_tak perlu lah berpanatik kepada setiap keyakinan orang lain,,buat apa ada hukum,,iman,islam,ikhsan,,,tiga hukum itu,,adalah kunci hidup sejahtra,,,
BalasHapusCerita nya simbolik seperti penjelasan para mubalihg umumnya,, ada pengertian salah kaprah yang sudah menjadi Kebenaran Umum, ya itulah yg disebut buta, Lihat Qs : 17:72
BalasHapus